MEDIA SOSIALISASI
1. Keluarga
Keluarga merupakan media sosialisasi yang pertama dan utama dalam proses sosialisasi. Dari data penelitian sosiologi, diketahui bahwa anak-anak yang berkepribadian menyimpang umumnya dari keluarga yang tidak harmonis. Akibatnya anak-anak tersebut cenderung berperilaku/berkepribadian menyimpang.
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain :
1. berusaha dekat dengan anak-anaknya
2. mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan
3. mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk
4. memberikan keteladanan yang baik
5. menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas kejawaran.
6. menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga.
2. Teman Sepermainan
Teman sepermainan/sebaya juga merupakan media sosialisasi yang cukup berpengaruh terhadap proses pembentukan kepribadian. Anak atau remaja biasanya lebih memihak teman daripada orang tua. Hal itu disebabkan mereka takut tidak diterima oleh kelompok temannya.Para remaja yang terpengaruh pergaulan negatif biasanya mengembangkan kepribadian yang menyimpang. Apabila kepribadian remaja sudah rusak akibat pergaulan negatif, maka untuk memperbaikinya tidaklah mudah. Dengan demikian, lingkungan pergaulan sangat berpengaruh dalam proses sosoalisasi pembentuk kepribadian. Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya.
3. SEKOLAH
Lingkungan sekolah merupakan media sosialisasi sekunder yang penting dalam pembentukan kepribadian. Suasana pendidikan formal yang kurang kondusif, kepribadian dan cara guru mengajar yang kurang bijaksana, gaya mengajar guru yang membosankan, serta sarana dan prasarana belajar yang kurang memadahi, semuanya berpengaruh terhadap pembentuk kepribadian siswa. Demikian pula, penempatan siswa dalam kelompok belajar yang kurang tepat, kebiasaan belajar yang buruk, prestasi belajar yang tidak memuaskan, sikap teman belajar yang kurang baik, peraturan sekolah yang terlalu ketat, semua itu menjadi faktor penyebab timbulnya kesulitan, kecemasan, kekecewaan dan ketidakpuasdan siswa di sekolah. Oleh karena itu, perlu diciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan menyenangkan. Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. Robert Dreeben berpendapat bahwa yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung saja namun juga mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme (universal) dan kekhasan / spesifitas (specifity).
3. Tempat Pekerjaan
Tempat pekerjaan juga merupakan media sosialisasi yang tidak kal ah penting dalam proses pembentukan kepribadian. Suasana di tempat pekerjaan, jenis beban pekerjaan, jabatan dan gaji yang kurang kondusif, seringkali menjadi faktor penyebab timbulnya kekecewaan, ketidakpuasan, atau stres pada para pekerja. Demikian pula kepemimpinan yang kaku dan otoriter, sikap teman kerja yang tidak bersahabat, berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian. Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
1) Lingkungan kerja dalam panti asuhan
Orang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan terbentuk kepribadian dengan tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar dan penuh rasa toleransi.
2) Lingkungan kerja dalam perbankan
Lingkungan ini dapat membuat seseorang menjadi sangat penuh perhitungan terutama terhadap hal-hal yang bersifat material dan uang.
4. Masyarakat Umum
Masyarakat umum merupakan media sosialisasi sekunder yang cukup domionan pengaruhnya terhadap proses pembentukan kepribadian. Nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat begitu banyak dan bervariasi, sehingga seringkali membingungkan warga masyarakat.
Perubahan politik tidak jarang merugikan masyarakat. Keadaan yang serba sulit tersebut menyebabkan individu hidupnya diliputi rasa cemas, ketakutan, dan tidak aman.
Masyarakat umum merupakan media sosialisasi sekunder yang cukup dominan pengaruhnya terhadap proses pembentukan kepribadian. Nilai -nilai dan norma-norma social yang berlaku di masyarakat begitu banyak dan bervariasi seperti adat, kebiasaan, tatakrama pergaulan, norma agama, norma hokum, perundang-undangan, kebijakan pemerintah, semua itu cukup berpengaruh tehadap proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian masyarakat.
5. Media Massa
Media massa berperan pula sebagai media sosialisasi. Dewasa ini, pengaruh media massa begitu kuat terhadap kehidupan masyarakat. Media massa umumnya berisi informasi tentang berbagai hal, seperti ilmu pengetahuan, nilai dan norma sosial, kesenian, dan unsur budaya lainnya.
Dengan mengikuti media massa secara intensif, maka orang akan mengetahui perkembangan masyarakat dan kebudayaannya. Pengetahuan yang diperoleh dari media massa itu akan dijadikan pedoman dalam mengarahkan sikap dan perilakunya
Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh :
1. adegan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat
2. penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton.
3. Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya.
Fungsi Sosialisasi
1. Bagi individu : agar dapat hidup secara wajar dalam kelompok masyarakat sehingga tdak aneh dan di terima di masyarkat lain serta dapat berpartisipasi.
2. Bagi masyarakat : menciptakan keteraturan social melalui penmungsian sosialisasi sbagai sarana pewarisan nilai dan norma serta pengendalian social
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment